Saturday, June 30, 2012

call him as 'LEGEND'

Apa yang pertama terlintas di fikiran anda ketika mendengar kata 'Juventus F.C' ? Tentu sebagian besar menjawab sosok sang legenda hidup Alessandro Del Piero.
Lalu apa yang ada di benak anda ketika mendengar nama 'Del Piero' ? Tentunya anda akan menjawab 'Juventus'.
Juventus = DelPiero, Del Piero = Juventus, Begitulah hubungan yang sangat luar biasa antara Juventus dengan sang legenda hidup Alessandro Del Piero.





Berikut adalah biografi singkat sang icon klub yang bermarkas di kota Turin ini :

Del Piero lahir pada tanggal 9 November 1974 di Conegliano Veneto, Italia dalam sebuah keluarga sederhana dimana ayahnya adalah seorang tukang listrik dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Del Piero mengawali kariernya dengan bermain bagi klub Padova pada usia 13 tahun. Pada tahun 1991 ia mendapat kesempatan untuk bermain secara profesional untuk pertama kalinya dengan bermain di Serie-B sebanyak empat kali. Pada musim berikutnya ia bermain 10 kali dan berhasil mencetak gol pertamanya.






 Tahun 1993, Juventus membeli Del Piero. Debut pertamanya bersama I Bianconeri adalah saat melawan Foggia pada bulan September 1993. Pada pertandingan berikutnya melawan Reggina, 'il pinturicchio' mencetak gol pertamanya bagi Juventus. Padahal kala itu ia menjadi pemain pengganti. Del Piero kemudian berhasil menciptakan hat-trick pertamanya ketika Juventus melawan Parma pada musim yang sama.

Selama 19 musim malang melintang bersama Juve, Del Piero total telah bermain sebanyak 705 kali dan mencetak 290 gol. Del Piero telah memberikan banyak gelar kepada juventus yang dimana diantaranya mempersembahkan 6 gelar scudeto (belum termasuk 2 gelar yang dicopot),1 juara Seri B, 1 gelar piala Italia, 4 gelar piala super Italia, 1 piala liga Champions, 1 piala super Eropa, 1 piala intertoto, dan 1 piala intercontinental. Dan juga mempunyai gelar pribadi seperti 1 kali top skorer liga Seri A. Del Pieor juga pernah memberikan 1 gelar piala dunia dan 2 kali piala eropa umur 21 bersama Timnas Italia. Selain telah memberikan banyak gelar kepada Juventus dan Timnas Italia, Del Piero juga memiliki rekor sebagai top Skorer sepanjang masa buat Juventus dan juga pemain dengan penampilan terbanyak buat juventus sampai musim ini.






Loyalitas seorang Del Piero

Tahun 2006 adalah masa terburuk bagi Juventus, selain dirampas nya 2 gelar secara paksa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, Juventus harus rela turun ke kasta kedua di kompetisi lokal. Loyalitasnya yang tinggi terhadap Juventus dibuktikan saat Juventus terkena skandal pengaturan skor tersebut.  Di masa tersebut, banyak pemain Juventus yang memilih hengkang untuk bergabung dengan klub lain dengan alasan takut karir mati atau tidak merasakan kompetisi bergengsi, tapi  Del Piero tetap bertahan di Juventus walaupun banyak tawaran dari klub-klub besar eropa, namun dia menolak, sampai akhirnya berhasil membawa Juventus kembali ke liga Serie A.













Akhir dari sebuah perjalanan panjang.

Musim 2011-2012 adalah musim terakhir sang pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub itu berseragam 'La vecchia signora', hal itu terjadi ketika pihak manajemen enggan memperpanjang kontrak sang kapten dengan alasan usia Del Piero yang tak lagi muda.

Del Piero menutup perjalanan panjang nya di Turin dengan mempersembahkan scudetto ke 30 untuk Juventus, sebenarnya Del Piero mempunyai kesempatan untuk memenangkan double winner, namun sayang Juve gagal setelah takluk 0-2 dari Napoli di partai final coppa Italia.



Seluruh Juventini telah takut dengan kedatangan hari ini selama bertahun-tahun, tetapi akhirnya hari tersebut datang juga. Hari ini 30 Juni 2012 adalah hari terakhir kontrak Alessandro Del Piero sebagai pemain Juventus. Jadi mulai besok ( 1 July 2012) Del Piero sudah bukan pemain Juventus lagi.

Surat dari sang legenda untuk Juventini.

" Berakhir sudah, kontrak ku dengan Juventus berakhir hari ini
Ini sudah berita lama, tapi kini semuanya menjadi resmi. Saya tidak lagi terlalu bersedih, tidak ada penyesalan maupun nostalgia. Tidak ada lagi. Dalam beberapa hari terakhir saya telah memiliki kesempatan untuk berpikir apa saja yang telah terjadi selama musim terakhir berseragam bianconeri. Memutar kembali kenangan dan hidup sekali lagi dalam mimpi terindah di hidup ini.

Semua kenangan, semua sukacita kemenangan dan jujur saja bahkan beberapa kenangan pahit. Saya dapat melihat semuanya hari ini. Namun pada saat tertentu mulai pudar dan hampir hilang saat pelukan hangat pada pertandingan terakhir di Turin. Foto ini menceritakan segalanya, sebuah foto yang melukiskan semua kondisi yang ingin saya miliki selamanya. Sebuah foto yang diambil pada tanggal 13 mei ini telah terpatri dalam hati. Tidak akan terhapuskan.


Beberapa waktu lalu sebelum pergi berlibur saya mengosongkan locker saya di Vinovo. Saat meninggalkan pusat pelatihan itu saya berhenti di lokasi dimana biasanya banyak diantara kalian yang telah menunggu untuk sekedar meminta tanda tangan, berfoto bersama atau hanya sekedar bersalaman. Tidak perduli dalam cuaca panas terik, hujan deras maupun salju tebal. Tapi kali ini giliran saya untuk mampir dan mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih atas semua yang telah kalian lakukan untuk ku.

Pemain datang dan pergi namun Juventus tetap ada di sana. Rekan-rekan satu tim ku masih di sana dan aku mendoakan yang terbaik untuk mereka. Saya akan selalu menjadi pendukung setia mereka. Kalian para fans juga masih di sana karena kalian adalah Juventus sesungguhnya. Simpan jersey yang selama ini selalu ku cintai dan akan tetap dicintai sampai selama-lamanya. Saya selalu menghargai jersey itu tanpa ada dispensasi atau toleransi apapun. Saya bahagia ada orang lain yang dapat mengenakannya untuk ku. Selain itu yang lebih penting lagi adalah karena nomor “10″ di jersey itu, karena nama yang akan tercetak di jersey itu bulan lagi nama ku. Saya turut berbahagia untuk pemain yang akan mengenakannya musim depan. Saya bahagia karena di suatu tempat – baik di italia ataupun di bagian lain dunia ini- saat ini, seseorang sedang bermimpi untuk mengenakan jersey itu. Saya akan sangat bangga jika ada seseorang yang mengikuti jejak saya, seperti saya telah mengikuti jejak juara-juara lain, teladan-teladan lain dan legenda-legenda lain yang pernah mengenakannya.

Mulai besok Saya bukan pemain Juventus lagi, tapi saya akan tetap menjadi bagian dari kalian.
Kini saatnya untuk memulai sebuah petualangan baru. Saya sangat bersemangat sama seperti 19 tahun yang lalu.

Selamat tinggal dan terima kasih atas semuanya."

Alessandro







Kini tak ada lagi Del Piero, pertanyaan yang banyak bermunculan adalah, 'Apakah kalian (Juventini) akan tetap menjadi Juventini dan mencintai Juventus sama seperti ketika Alex masih menjadi bagian dari Juventus ?'

Semoga kepergian Del Piero menjadi sebuah gerbang awal kesuksesan sang kapten di klub barunya kelak, dan semoga kalian para juventini tetap mencintai Juventus sama seperti Del Piero mencintai jersey kebanggaan ini walaupun dia sudah tidak ada lagi di jajaran nama skuad Juventus musim depan.

Goodbye Alex,
Grazie Il Capitano,
Semoga kesuksesan menanti mu di klub yang beruntung mendapatkan jasa mu kelak,
you always in our ( Juventini ) heart's.




Sunday, June 24, 2012

i promise u

Kehidupan yang sempurna,
melekat erat pada sosok wanita,
senyuman yg mempesona,
memberi warna pd hidup ini tanpa derita.
bagai seorang peri,
penolong jiwa-jiwa yg kelam,
parasmu sungguh indah wahai bidadari,
yang mencengkram dalam malam,
andai dirimu bisa tersadar, akan keihklasan hatimu,
begitu banyak orang yang akan bersabar untuk mencontoh sosokmu.
sedahsyat apapun angin puyuh,
dan begitu banyak subjek yg tak terkalahkan,
namun keteguhan hatimu sungguh membuatmu takan bisa dilemahkan.
apapun & bagaimanapun dirimu saat ini,
dengan keadaan yg tidak bepihak lagi,
diriku berjanji disini, untuk selalu menunggu kemenangan mu hadir kembali. (dvs)

Thursday, June 7, 2012

Deja Vu ( Juventus = Italia. Italia = Juventus )

Deja Vu

Persiapan Timnas Italia untuk Piala Eropa 2012 (kembali) diganggu dengan adanya kasus judi bola atau yg lebih dikenal dengan “Scommessopoli”. Hal tersebut bukanlah yang pertama melanda sepakbola Italia, kejadian ini mengingatkan kembali bahwa Italia sudah pernah mengalami masa-masa negatif seperti ini dua kali, yaitu saat Piala Dunia 1982 dan Piala Dunia 2006, dan hebatnya Italia berhasil menjadi juara saat itu.

Yang pertama, saat kasus Totonero 1982, saat itu Sepak Bola Italia terguncang dengan kasus skandal pengaturan skor seperti yang terjadi saat ini. Kasus ini terungkap pada bulan Maret 1980. Kasus menyeret 5 klub Serie A dan 2 klub Serie B, diantaranya Avellino, Bologna, Lazio, Milan, Perugia, (Serie A) serta Taranto dan Palermo (Serie B). Akibatnya Milan dan Lazio degradasi ke Serie B, dan 5 klub lainnya mendapat pengurangan poin saat musim 1980/1981 dimulai. 20 pemain dan 2 pejabat klub diskors dan diberhentikan. Termasuk Paolo Rossi, yang saat itu memperkuat Perugia, harus menjalani skorsing selama 2 tahun, tapi Rossi tetap dipanggil ke Piala Dunia 1982, dan berhasil menjadi top scorer (6 gol) serta pemain terbaik turnamen serta membawa Italia juara Piala Dunia 1982.



Yang kedua, saat kasus Calciopoli 2006, saat itu skandal pengaturan pertandingan oleh wasit dan klub Serie A dan Serie B terungkap Mei 2006. Sejumlah klub seperti Juventus, Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina terlibat didalamnya. Lucianno Moggi yang tertuduh sebagai aktor utama mendapat hukuman terberat dengan larangan seumur hidup untuk terlibat dalam Sepak Bola Italia, Lebih parah lagi, Juventus menjadi korban, dengan kerampokan dua gelar scudetto, 2004/2005 dan 2005/2006 serta degradasi ke Serie B. Sementara klub yang lainnya mendapatkan hukuman berupa pengurangan poin. Sejumlah pemain dari Juventus, Milan, Fiorentina dan Lazio sedang menghadapi situasi yang tidak jelas karena sanksi yang akan dihadapin klubnya, disaat yang bersamaan mereka sedang mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia 2006. Dan ternyata ditengah guncangan tersebut, Italia justru berhasil menjadi juara Piala Dunia 2006.








Melihat kedua peristiwa tersebut, banyak orang yang menjagokan Italia di Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina dengan alasan karna setiap dunia persepakbolaan Italia terkena skandal dan Timnas Italia sedang mengikuti turnamen besar, saat itu pula mereka berhasil keluar sebagai juara.






Juventus = Italia, Italia = Juventus





Melihat sejarah, memang tak ada salahnya jika banyak pihak yang memprediksikan Italia akan keluar sebagai juara di Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina Juni nanti, karena memang setiap persepakbolaan Italia terkena skandal, saat itu pula mereka keluar sebagai juara, tapi ada satu fakta yang mungkin luput dari perhatian banyak pecinta bola di dunia, khususnya Italia. Fakta tersebut adalah Juventus merupakan kunci sukses atau gagalnya Timnas Italia, mungkin memang fakta ini tidak akan diterima oleh para fans klub-klub rival Juventus, tapi kenyataan itulah yang terjadi selama ini.

* Piala Dunia 1982

Pada lanjutan Seria 1981-1982 Juventus berhasil keluar sebagai Juara Serie A








Timnas Italia pun keluar sebagai juara dunia 1982 dengan skuad Juventus di dalamnya (

Dino Zoff, Antonio Cabrini, Claudio Gentile, Gaetano Scirea, Marco Tardelli, dan Paolo Rossi )






*Piala Dunia 2006

Di Tahun 2006 Juventus berhasil meraih scudetto yg ke 29





Dan lagi-lagi Timnas Italia meraih hasil serupa dengan kesuksesan Juventus, Italia berhasil menjadi juara dunia untuk ke 4 kalinya setelah mengalahkan Prancis dengan drama adu penalty. Di masa itu pemain juve mempunyai peran vital dalam membawa Italia menjadi juara dunia, mereka adalah Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Gianluca Zambrotta, Mauro Camoranesi, Alessandro Del Piero, Vicenzo Iaquinta.




*Piala Eropa 2010

 Tahun 2010 adalah tahun yang buruk bagi Juventus, bukan hanya harus puas finish di posisi 7 klasement akhir, dengan hasil tersebut Juventus pun harus rela jika mereka tidak dapat berlaga di laga Eropa.








Setali tiga uang dengan nasib Juventus, di Piala Dunia 2010 Timnas Italia harus kembali ke tanah Italia lebih awal, karena gagal bersaing dengan Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru. Parahnya, Italia harus rela menjadi juru kunci Grup F tanpa pernah meraih kemenangan.







*Piala Eropa 2012


Musim 2011-2012 nerupakan musim yang spektakuler bagi Juventini di seluruh dunia, pasalnya Juventus berhasil meraih scudetto ke 30 tanpa pernah mengalami kekalahan sekalipun, selain menjuarai liga Italia 2012, Juventus mempunyai kesempatan memenangkan 'double winner', sayangnya Juventus harus mengakui keunggulan Napoli 0-2 di partai final Coppa Italia.


Melihat fakta-fakta yang telah disebutkan dan juga melihat kesuksesan Juventus musim ini,mampukah Timnas Italia mengulang sukses di Piala Eropa 2012 yang akan  diselenggarakan di Polandia-Ukraina  9 Juni mendatang ? Terlebih di skuad Italia untuk Piala Eropa kini Juventus menjadi tim terbanyak menyumbangkan pemain untuk Timnas Italia dengan 7 pemain ( Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, Emenuelle Giaccherini, Andrea Pirlo, dan Claudio Marchisio).





Mampukah 7 pilar Juventus tersebut menularkan mental juara di skuad Italia untuk Piala Eropa nanti ?
Mampukah Cesarre Prandelli mengulang Deja Vu atas skandal yang melanda persepakbolaan Italia ?
Apakah benar 'Juventus = Italia, Italia = Juventus' ?

Kita lihat saja yang akan terjadi di Polandia-Ukraina nanti..